Ketika Penulis Novel Terkenal Tere Liye Bicara Soal Nasib Petani Sawit

Novelis asal Indonesia, Tere Liye (Youtube)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Senin, 1 Agustus 2022 | 15:15 WIB

Sariagri - Novelis terkenal asal Indonesia Tere Liye baru-baru ini berbicara soal nasib petani sawit hingga Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit melalui halaman Facebooknya. Dalam unggahannya Tere Liye awalnya mengingatkan agar membaca tulisannya dengan logika.

"Yth Petani Sawit. Ijinkan saya menulis tentang ini. Harap baca dengan logika, jangan emosional. Tentu, kalian bisa beda pendapat, tapi jangan baper. Biar kalian bisa melihat situasinya lebih jelas," tulisnya dalam unggahan tersebut.

Dalam catatannya tersebut ia mengatakan mau harga CPO di dunia ini meroket sampai bulan, mau harga minyak di Indonesia tembus langit, apakah ahrga TBS sawit akan meroket juga? Naik, iya. Tapi apakah setara dengan kenaikan margin keuntungan perusahaan pengolah CPO? TTIDAK, my friend.

Catatan Tere Liye Soal Nasib Petani Sawit

Ayo lihatlah fakta di lapangan. Harga bawang naik misalnya, siapa yg menikmati? Tengkulak, distributor, penjual. Petani juga naik harganya, tapi kenaikan itu tdk sebanyak yg diambil oleh pihak lain. Bawang naik 100.000 pe kg misalnya, berapa sih kalau beli langsung di petaninya?
Nah, enaknya petani bawang, mereka bisa jual langsung ke konsumen, marginnya lebih baik. Kamu, petani sawit, mau kamu jual kemana TBS itu?

Maka, kamu benar-benar dalam situasi terima nasib saja. Mau harga berapapun yg ditentukan perusahaan. Karena sawitmu itu kan bukan bawang, bisa dipakai di rumah2. Dan kabar buruk lagi, perusahaan2 pengolah CPO ini kan ehem, mereka bisa kerjasama loh. Langsung atau tdk langsung.

Maka, saat kamu teriak2 harga TBS murah. Catat baik2, bahkan saat pajak ekspor dihapus, ini itu dikasih semua fasilitas itu perusahaan pengolah CPO, maka TIDAK otomatis harga TBS kamu naik meroket. Naik sih naik, tapi lagi2, siapa yg menikmati bagian terbanyak? Jika perusahaan pengolah CPO ini mau buka2an angka, data, ehem, nanti kelihatan deh berapa sih layaknya harga TBS ini. Biar sama2 adil, sama2 menikmati.

Baca Juga: Ketika Penulis Novel Terkenal Tere Liye Bicara Soal Nasib Petani Sawit
Manfaatkan Momen, Malaysia Bakal Potong Pajak Ekspor Sawit Penuhi Pasar

Satu2nya tempat kamu protes adalah pemerintah. Karena mereka bisa bikin regulasi. Tapi duh kabar buruk bagi kamu, pejabat2 itu, mulai dari kabupaten, provinsi, sampai NKRI banyak yg punya perusahaan pengolah CPO. Paham maksudnya? Kamu teriak ke orang yg punya perusahaan?

Jadi, my friend petani sawit, itulah realitasnya. Lantas apa solusinya? Well, makanya nanti 2024, carilah calon pemimpin yg saat milih kabinet, dia tdk nyomot politisi oportunis, pengusaha oportunis, dll dsbgnya. Sekali pemerintah independen, mereka bisa mengatur dgn lebih tegas.
Bisa TBS mahal, harga minyak murah. Bisa banget. Kalau niat.