RI-Malaysia Jalin Kerjasama Perkuat Perlindungan Pekerja Sawit

Ilustrasi kelapa sawit. (Antara)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Sabtu, 13 Agustus 2022 | 14:00 WIB

Sariagri - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketangakerjaan (Kemnaker) jalin kerja sama dengan Malaysia untuk perkuat perlindungan pekerja sawit. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor pelindungan mengatakan perlindungan terhadap pekerja ini berawal dari proses rekrutmen sampai dengan proses pemulangan. Selain itu, aspek ketenagakerjaan perlu diperhatikan mencakup kondisi kerja, termasuk akomodasi, kesehatan dan keselamatan kerja para PMI.

"Saya menginginkan penempatan PMI ke Malaysia harus dilakukan secara mutual benefit antara perusahaan penempatan dengan para PMI," ujarnya di Malaysia, Jumat (12/8).

Untuk memastikan pelindungan PMI baik pada sisi kondisi kerja maupun hak para Pekerja Migran Indonesia (PMI), pada April 2022 Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia telah menandatangani MoU Penempatan PMI Sektor Domestik ke Malaysia. MoU ini mengatur salah satunya penempatan PMI sektor domestik melalui One Channel System (OCS).

MoU tersebut kemudian diperkuat dengan penandatanganan Joint Statement terkait implementasi nota kesepahaman (MoU) tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia.

"Saat ini MoU tersebut masih mengatur OCS PMI sektor domestik di Malaysia. Ke depan kita ingin seluruh PMI yang bekerja ke luar negeri ditempatkan melalui OCS, baik sektor formal maupun domestik, sehingga proses penempatan, pelindungan, dan pengawasan PMI kita ini lebih mendapat kepastian," jelasnya.

Ia menambahkan, Felda Global Ventures (FGV) sebagai perusahaan perkebunan sawit terbesar di Malaysia yang mempekerjakan PMI sampai saat ini, telah melakukan kerja sama penempatan dengan beberapa Perusahan Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Baca Juga: RI-Malaysia Jalin Kerjasama Perkuat Perlindungan Pekerja Sawit
Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia: Dimulai dari 4 Benih yang Dibawa Belanda

"Saya mengharapkan FGV dapat bekerja sama baik dengan perusahan penempatan PMI dan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia atau Perwakilan RI di Malaysia untuk memberikan pelindungan yang komprehensif kepada PMI yang bekerja di FGV," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wamenaker juga meminta agar FGV memperhatikan izin kerja para PMI, sehingga tidak ada lagi PMI yang berstatus nonprosedural dan tidak mendapatkan pelindungan.