Lampung Fokus Pengembangan Kopi Robusta di Desa Penghasil

Ilustrasi kopi. (Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 4 Oktober 2022 | 21:00 WIB

Sariagri - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung segera menjadikan desa sebagai pusat hilirisasi dan pengembangan produk kopi robusta khas daerah setempat.

"Nanti kopi Lampung tidak hanya langsung dijual dalam bentuk biji, namun bisa diolah kembali untuk meningkatkan nilai jual menjadi kopi bubuk," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Selasa.

Gubernur Arinal mengatakan, inisiasi pengelolaan kopi robusta Lampung itu akan berfokus dilakukan di desa terutama di daerah penghasil kopi.

"Kopi Lampung ini semua proses hilirisasi produk turunan akan dilakukan di desa, semua pengelolaan dari desa. Jadi petani yang menanam mereka juga yang mengolah menjadi bubuk kopi," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah setempat pun akan mendukung melalui pemberian dukungan bantuan unit pemrosesan untuk tetap menjaga kualitas produk, serta petani setempat pun akan terus dibina.

"Dengan nilai kontribusi kopi Lampung untuk nasional sebesar 118.000 ton, potensi kopi sangat besar sehingga perlu kita dorong agar kopi Lampung bisa terkenal dengan melakukan intensifikasi dan hilirisasi produk turunan," ucap dia lagi.

Baca Juga: Lampung Fokus Pengembangan Kopi Robusta di Desa Penghasil
Perubahan Iklim Ancam Masa Depan Tanaman Kopi di Dunia?

Menurut dia, dengan pengelolaan produk dilakukan di desa, distribusi produk dapat dilakukan dengan bantuan asosiasi pengusaha dan pihak terkait.

"Jadi akan dicoba untuk merubah sistem pengelolaannya, sistem panen, serta melakukan perluasan pasar," katanya.

Diketahui luas area lahan kopi di Provinsi Lampung mencapai 156.918 hektare, dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang telah memproyeksikan produksi pada tahun 2022 ini mencapai 200 ribu ton.