Petani Karet Putus Asa, Lahannya Dijadikan Kolam Ikan

Petani karet di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu sedang menyadap karet. (Foto dok.Antarabengkulu.com)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 19 Oktober 2022 | 20:45 WIB

Sariagri - Petani Karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu tengah diambang keputusasaan. Mengingat, harga getah karet ditingkat petani tak lagi menjanjikan.

Ketua Taruna Tani Tunas Muda Mandiri Jaya Kecamatan Lubukraja, OKU, Agus Sutikno (38) menjelaskan harga getah karet dikawasan Batumarta terus turun.

Getah karet yang ditimbang dua mingguan hanya dihargai Rp7 ribu per kg. Kalau yang ditimbang harian harganya lebih murah lagi.

Petani inovatif asal Kabupaten OKU ini mencurahkan kegalauan petani karet saat ini menyusul harga getah karet yang tidak lagi bisa diandalkan. Padahal di Kabupaten berjuluk Bumi Sebimbing Sekundnag ini, menggantungkan harapan dari karet dan sawit sebagai tanaman primadona.

Bahkan wilayah Batumarta dahulu terkenal karena karetnya memiliki kualitas terbaik di Asia. Getah karet ditingkat petani kala itu sampai menyentuh angka Rp18 ribu per kg. Namun masa kejayaan petani karet kini tinggal kenangan.

Akibatnya di wilayah Batumarta, OKU sudah banyak petani mengganti pohon karet menjadi tanaman atau usaha lainnya yang lebih menjanjikan.

Menurut Agus, petani setempat kini mulai melirik usaha lainnya. Dia dan kelompok tani di Batumarta kini sudah menebangi pohon karet dan lahannya dijadikan kolam ikan atau tanaman hortikultura lainnya.

Baca Juga: Petani Karet Putus Asa, Lahannya Dijadikan Kolam Ikan
Akibat Harga Anjlok, 2.000 Hektare Kebun Karet Beralih ke Sawit

Bahkan saat ini kelompok tani setempat tengah giat-giatnya membuat kolam ikan. Dengan prorgam satu desa 15 kolam ikan yang didukang oleh Pemkab OKU, Kodim 0403/OKU dan pihak terkait.

Kini, Agus bersama tanuna tani setempat sudah berhasil membudidayakan ikan jenis, gabus, lele dan nila. Bahkan bibit ikan gabus sudah di jual sampai ke kabupaten tetangga.