Kementan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Kakao

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Minggu, 13 November 2022 | 13:00 WIB
Sariagri - Kementerian Pertanian menyatakan untuk meningkatkan produktivitas kakao di Indonesia, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, institusi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha.
Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro menyampaikan, saat ini produktivitas kakao nasional yang sebesar 700 hingga 800 ribu ton per tahun dengan luasan lahan 1,5 juta hektare masih jauh dari potensi produksi senilai 2 sampai 2,5 ton per tahun.
“Kita harus berkolaborasi dengan seluruh pihak baik pemerintah, pihak swasta, dan pelaku usaha. Kita ingin meningkatkan produktivitas dengan kualitas yang bagus ke depan,” katanya di Jakarta, Sabtu (12/11).
Hudoro mengungkapkan hingga kini sebagian besar lahan perkebunan kakao masih dikelola oleh masyarakat yang menghadapi sejumlah tantangan dalam pengelolaannya, antara lain 30 persen dari total tanaman kakao di Indonesia sudah berusia tua dan tidak produktif.
Selain itu, produktivitas tanaman kakao juga terhambat oleh hama, penyakit, hingga tata kelola perkebunan yang masih perlu ditingkatkan.
“Selanjutnya, penanganan pasca panen juga belum optimal dengan produksi rendah. Biji kakao pun belum terfermentasi oleh petani sehingga harga di tingkat petani masih jauh dari harapan,” ucapnya.
Hudoro menambahkan, sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao dengan teknologi terbaru juga masih rendah.
Baca Juga: Kementan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Kakao5 Proses Pengolahan Biji Kakao Sebelum Diolah Jadi Produk Cokelat
“Kemudian, rantai pemasaran dari hulu, dari petani, hingga hilir atau industri masih begitu panjang. Industri pengolahan kakao kebanyakan berada di Jawa, sementara sentra produksi kakao ada di bagian utara Indonesia,” ucapnya.
Hudoro menerangkan bahwa ohaknya tidak hanya mendukung kolaborasi, tetapi juga meningkatkan produktivitas dengan melakukan intensifikasi lahan kebun kakao dan mengedukasi pada petani terkait perbaikan tata kelola kebun kakao.