Survei: Stok Minyak Sawit Malaysia Menyusut pada Akhir Tahun Lalu

Editor: Yoyok - Kamis, 5 Januari 2023 | 11:30 WIB
Sariagri - Stok minyak sawit atau crude palm oil (CPO) Malaysia kemungkinan akan menyusut ke level terendah empat bulan pada akhir Desember 2022 karena produksi dan ekspor melambat.
Selain itu, persediaan minyak sawit Malaysia turun 5,3 persen dari bulan sebelumnya menjadi 2,17 juta ton, level terendah sejak Agustus 2022.
Demikian perkiraan dari sembilan pedagang dan analis yang disurvei Reuters, Kamis (5/1/2023).
Produksi turun karena badai tropis dan banjir parah mengganggu panen dan memengaruhi jalur pasokan untuk produsen CPO terbesar kedua di dunia itu. Produksi turun 3 persen dari November menjadi 1,63 juta ton, terendah sejak Juli. Ekspor juga turun 1 persen menjadi 1,5 juta ton.
Permintaan dari China turun dalam beberapa tahun terakhir karena langkah pengendalian Covid-19 yang ketat, namun konsumsi diperkirakan akan pulih perlahan tahun ini karena Beijing mundur dari kebijakan kerasnya.
Namun, infeksi Covid-19 yang mengamuk di negara terpadat di dunia itu menimbulkan keraguan tentang pemulihan yang cepat.
Baca Juga: Survei: Stok Minyak Sawit Malaysia Menyusut pada Akhir Tahun LaluTahun Depan Indonesia Akan Batasi Ekspor CPO, Harga Sawit Terdongkrak
Sementara itu, langkah Indonesia untuk membatasi volume ekspor dan meningkatkan penggunaan minyak sawit dalam negeri sebagai biofuel akan memperketat pasokan global dan mendukung harga.
Seorang analis yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan para pedagang akan mengincar permintaan Tahun Baru Imlek dan lonjakan produksi Malaysia pada bulan Januari. Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) diperkirakan akan merilis data pada 10 Januari mendatang.