5 Langkah Penting dalam Proses Pemurnian Minyak Kemiri

Ilustrasi minyak kemiri (Istimewa)

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Jumat, 6 Januari 2023 | 06:00 WIB

Sariagri - Minyak kemiri adalah minyak yang berasal dari kemiri. Umumnya, para petani melakukan tahapan penyulingan dengan cara pengepresan biji kemiri. Dengan begitu, maka minyak dari kemiri pun akan keluar.

Selanjutnya, saat minyak sudah dihasilkan, petani harus melakukan proses pemurnian minyak kemiri. Hal ini dikarenakan, minyak kemiri yang dihasilkan kemungkinan besar masih bercampur dengan bagian lain seperti bungkil, serat, dan kotorannya.

Langkah pemurnian minyak kemiri

Pada umumnya, minyak kemiri yang dihasilkan harus melewati proses pemurnian sebelum akhirnya mulai dipasarkan. Hal ini bertujuan agar minyak kemiri memiliki kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomis. Adapun tahapan pemurnian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Degumming

Degumming adalah tahapan yang bertujuan untuk menghilangkan gum atau getah. Caranya dengan menambahkan sejumlah air ke dalam minyak kasar hangat, kemudian disentrifusi untuk memisahkan getah dari air.

2. Penyabunan

Setelah itu, masuk ke tahapan penyabunan, tujuannya agar kadar asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak dapat hilang. Caranya dengan mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya, seperti kaustik soda (NaoH) sehingga membentuk sabun.

Kemudian, sabun yang sudah terbentuk ini dipisahkan dengan cara sentrifusi sehingga kotoran yang masih tersisa akan terikat oleh sabun.

3. Pemucatan

Selanjutnya tahapan pemucatan, yang bertujuan untuk mengurangi intensitas warna minyak menjadi lebih bening. Untuk melakukan tahapan ini dilakukan dengan cara mencampurkan sedikit adsorben ke dalam minyak pada suhu di bawah 130°C, kemudian disaring. Adsorben tersebut berupa tanah serap, lempung aktif, atau arang aktif.

4. Deodorasi

Kemudian masuk ke deodorasi, dimana tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan bau pada minyak. Caranya dengan memanaskan minyak pada suhu 200-250°C dan dialiri uap panas pada tekanan udara rendah (kurang dari 20 mm Hg).

Proses ini berlangsung selama 90-180 menit dan bertujuan untuk mengikat bau yang tidak sedap dari minyak. Namun jika sudah melewati proses deodorasi tetapi masih terdapat uap pada minyak, minyak tersebut harus divakum pada tekanan yang lebih rendah agar menyempurnakan proses deodorisasi. Setelah itu, minyak harus segera didinginkan.

Baca Juga: 5 Langkah Penting dalam Proses Pemurnian Minyak Kemiri
Ini 5 Produsen Kayu Manis Terbesar di Tanah Air

5. Pengemasan

Kemudian minyak kemiri yang sudah murni ini harus selalu dijaga agar tidak mengalami kerusakan. Sobat Agri perlu memerhatikan kondisi suhu, cara penanganan, dan pengemasan yang digunakan.

Setelah itu, simpan minyak dalam kemasan yang menggunakan bahan tahan lemak agar menghindari proses penetrasi lemak. Lalu minyak disimpan pada ruang teduh dan terlindungi dari cahaya matahari.