Indonesia-Malaysia Sepakat Melawan Diskriminasi Terhadap Sawit

Editor: Yoyok - Selasa, 10 Januari 2023 | 10:30 WIB
Sariagri - Indonesia dan Malaysia, produsen minyak sawit terbesar dunia, sepakat untuk bekerja sama memerangi diskriminasi terhadap komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Kesepakatan tersebut diambil setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (9/1/2023).
Menurut Reuters, pernyataan Jokowi tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Anwar Ibrahim, yang melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sejak terpilih November lalu.
Jokowi mengatakan, kedua negara akan memerangi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit dan memperkuat kerja sama melalui Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit untuk mengatasi masalah tersebut.
Diketahui, Uni Eropa berencana untuk menghapus bahan bakar berbasis minyak kelapa sawit secara bertahap pada tahun 2030 karena dianggap berkaitan dengan deforestasi.
Selama ini, negosiasi Indonesia dengan Uni Eropa kerap mengalami hambatan, khususnya perdagangan CPO.
Sementara itu, PM Anwar Ibrahim dalam CT Corp Leadership Forum menyinggung soal kerja sama kedua negara dalam bentuk 'OPEC' kelapa sawit.
Anwar mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara pemberi sumbangsih kelapa sawit terbesar di dunia, disusul dengan Malaysia. Karena itulah menurutnya apabila kerja sama ini dapat berjalan, 'OPEC' kelapa sawit bisa terbentuk.
"Common-concerted effort, satu strategi bersama. Umpamanya kelapa sawit, Indonesia sekitar 68 persen pengeluarannya (produksi CPO), kedua Malaysia. Kalau kita ada kesepakatan itu, 'OPEC' dalam kelapa sawit," katanya.
Ia menuturkan sebetulnya rencana membuat 'OPEC' kelapa sawit sudah dicanangkan sejak 2015, hanya saja tidak ada perkembangannya.
"Cuma, sudah diwujudkan sejak 2015, tapi tidak berkembang karena masing-masing (Indonesia dan Malaysia) lembab sedikit dalam tindakannya," kata Anwar.
Indonesia dan Malaysia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia memang sempat membentuk Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) pada 2015 lalu. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama kedua negara untuk menguasai pasar produk hilir kelapa sawit di Asia.
Baca Juga: Indonesia-Malaysia Sepakat Melawan Diskriminasi Terhadap SawitMalaysia Krisis Pekerja, Perusahaan Sawit hingga Chip Terpaksa Tolak Order
CPOPC beranggotakan Indonesia dan Malaysia ditambah 4 negara pengamat alias observer countries, yakni Kolombia, Ghana, Honduras, dan Papua Nugini.
Terlepas dari menguapnya kolaborasi Indonesia dan Malaysia tersebut, Anwar Ibrahim menegaskan saat ini Indonesia harus bersatu dengan Malaysia, termasuk dalam menjalankan carbon trading dan energi baru terbarukan (EBT).