Kisah Petani Kopi yang Omzetnya Meningkat Menggunakan Pupuk NPK

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 20 Januari 2023 | 14:30 WIB
Sariagri - Petani kopi di Sumatra Selatan, Jangsah, semringah ketika mengetahui peningkatan hasil panen dari kebun kopi miliknya. Sebelumnya, ia hanya memanen 800 kilogram kopi dari luasan kebun 1 hektare (ha), dengan populasi 3.000 tanaman kopi robusta berurumur 5—10 tahun.
Panen terbaru, dengan luas lahan dan populasi yang sama, Jangsah mampu memanen kopi hingga 1,2 ton. Bukan hanya berbuah produktif, pohon kopi juga tumbuh dengan subur.
Jangsah mengatakan, “Daun lebih hijau, dan biji kopi pun berkualitas lebih berat bobotnya,” kata petani di Talang Salipayak, Kelurahan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, seperti dinukil dari SP, Jumat (20/1/2023).
Berkat peningkatan produksi, Jangsah memperoleh omzet berlipat dari perniagaan kopi. Harga jual kopi Rp25.000 per kilogram, artinya omzet yang didapat dari hasil panen 1,2 ton yakni Rp30 juta. Dibandingkan, panen sebelumnya, dari jumlah panen 800 kilogram kopi, hanya mendapat omzet Rp20 juta.
Awalnya, Jangsah hanya menggunakan pupuk ala kadarnya. Seperti dedak kulit kopi, dan kotoran kambing. Ia hanya menaruh begitu saja pupuk dari bahan-bahan itu ke kebun dan tidak melalui proses pengomposan yang optimal.
“Biaya pemupukan menggunakan bahan-bahan itu Rp2 juta, murah tapi produktivitas tidak maksimal,” kata pria kelahiran 1974 itu.
Pada 2020 kolega dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menawarkan penggunaan pupuk NPK khusus kopi. PT Pusri merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia. Jangsah menerima tawaran itu dan memutuskan untuk beralih menggunakan pupuk NPK khusus kopi kreasi Pusri.
Setelah menggunakan pupuk itu, Jangsah mengaku ketiban untung dengan peningkatan hasil panen kopi yang didapatkannya. Ia dan pekebun kopi sekitar kerap menyebut produk pupuk itu dengan sebutan pupuk NPK Kopi Pusri.
Pupuk NPK Kopi Pusri memiliki spesifikasi komposisi, Nitrogen, Fosfor, dan Kalium, kadar air 2 persen, bentuk pupuk granul. Pupuk NPK Kopi Pusri dikemas dengan ukuran 50 kg.
Pemakaian pupuk NPK Kopi Pusri memiliki banyak manfaat di antaranya, mampu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kopi, perbanyakan daun, dan pertumbuhan akar. Memacu pertumbuhan zat hijau daun serta memperkuat akar dan batang. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah dan meningkatkan kandungan protein di dalam tanaman kopi.
Menurut Jangsah, pengaplikasian pupuk NPK Kopi Pusri sangat mudah. Menurut pria berusia 48 tahun itu tidak perlu mencampur beragam jenis pupuk menjadi satu, sebab pupuk NPK Kopi Pusri sudah didesain untuk pemupukan tanaman kopi.
Kemudahan itu membuatnya hanya mengatur dosis pemupukan saja. “Saya memberikan dosis 100 gram per tanaman,” kata Jangsah.
Cara pemberiannya dengan menaburkan pupuk NPK Kopi Pusri pada 2 titik di antara tanaman, dengan jarak 60 cm dari batang. Setiap titik dosis yang diberikan 50 gram.
Artinya total pemupukan 100 gram per tanaman kopi. Pemupukan dilakukan pada saat awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pemupukan pada waktu musim hujan membuat nutrisi pupuk mudah terserap tanaman.
“Jadi pemupukan dilakukan dua kali saja,” tuturnya.
Kebutuhan sekali pemupukan di lahan seluas 1 ha dengan populasi 3.000 tanaman yakni 300 kilogram. Artinya jika 2 kali pemupukan, Jangsah membutuhkan 600 kilogram pupuk NPK Kopi Pusri per ha.
Baca Juga: Kisah Petani Kopi yang Omzetnya Meningkat Menggunakan Pupuk NPKKisah Dian, Petani Milenial Santri yang Perlakukan Tanaman Kopinya sebagai Sahabat
Biaya yang dikeluarkan untuk pemupukan sekitar Rp7,2 juta. Kendati terbilang lebih mahal dibandingkan dengan teknik budidaya sebelumnya, Jangsah tidak mempermasalahkan hal itu, karena biaya yang dikeluarkan bisa tertutupi dengan peningkatan hasil produksi kopi.
Pengalaman Jangsah menggunakan pupuk NPK, terdapat keunggulan yang signifikan pada tanaman kopi miliknya. Mulai dari banyaknya cabang produktif, daun berwarna hijau, hingga berbuah produktif. Ia menilai, hal itu dikarenakan kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi, sehingga pertumbuhannya pun optimal.