Matcha Tea untuk Bahan Kasur dan Bantal Kesehatan Tembus Pasar Korsel

Matcha tea (Foto:Ditjen Perkebunan)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 27 April 2020 | 07:00 WIB

SariAgri - Teh menjadi salah satu komoditas Perkebunan yang masih bergeliat di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya Arafah Tea, pelaku usaha Teh di Bandung, Jawa Barat yang sudah secara konsisten dan rutin mengekspor produknya ke Pasar Internasional, khususnya Korea Selatan.

Owner Arafah Tea, Ifah Syarifah mengungkapkan, kali ini ada hal unik di bisnis teh yang ditekuninya. Dia mengatakan, selain bermanfaat untuk kesehatan, banyak Inovasi produk teh yang diminati pasar luar negeri. Salah satunya permintaan pasar Korea Selatan untuk matcha tea sebagai bahan isian kasur dan bantal kesehatan. Matcha tea adalah teh hijau berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung.

Menurut Ifah, inovasi produk teh belum dioptimalkan. Namun Petani maupun pelaku usaha perkebunan terus meningkatkan kualitas dan kreativitas dalam menyajikan atau membuat produk olahan komoditas memiliki daya saing atau nilai tambah, khususnya olahan teh.

Di tengah kekhawatiran pandemi COVID-19, tak mematahkan semangat Arafah Tea. Saat ini Arafah Tea bersama Kelompok Tani One yang diketuai H. Alvian sedang menyiapkan permintaan pasar Korea Selatan tersebut untuk Mei 2020 dengan volume 21 ton. Saat ini produksi tengah berjalan hingga akhir April 2020.

Hingga Februari 2020, data BPS yang diolah Ditjen. Perkebunan menyebutkan Ekspor teh Indonesia mencapai 7.530 ton dengan nilai ekspor 16,25 juta dolar AS. Dari volume ekspor tersebut, pasar Korea Selatan menyerap teh Indonesia baru sekitar 9 ton dengan nilai sebesar 21,65 ribu dolar AS.

Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono, mendukung berkembangnya inovasi baru baik di hulu maupun hilir. Inovasi baru yang dilakukan, lanjut dia, tentunya dengan memperhatikan standar kualitas yang ada dan dibutuhkan negara buyer.

Selain itu yang tidak kalah penting, menurut Kasdi di laman Ditjen Perkebunan, bagaimana inovasi baru tersebut tetap memperhatikan kelestarian lingkungan (ramah lingkungan), berada di koridor keberlanjutan baik keberlanjutan usaha secara teknis maupun keberlanjutan lingkungan.

Seperti diketahui, tanaman teh juga berfungsi menahan tanah, menyerap air dan mensuplai oksigen serta penting dalam diversifikasi ekosistem di dataran tinggi.

Baca Juga: Matcha Tea untuk Bahan Kasur dan Bantal Kesehatan Tembus Pasar Korsel
Potensi Pengembangan Tiga Varietas Salak Sari Intan dari Bintan

Untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan, perlu dilakukan inovasi pengembangan produk, seperti di kelapa ada produk briket arang untuk bahan bakar, cocopeat dari sabut kelapa untuk media tanam, sedangkan di sawit dengan pemanfaatan Tandan Buah Segar (TBS) kosong sebagai sumber biomassa.

Selain itu pada kopi, pemanfaatan sekam dan kulit Kopi belum banyak dikembangkan, dan saat ini pada teh, ada lagi inovasi berupa pemanfaatan matcha tea sebagai bahan isian kasur dengan pemanas yang banyak digunakan untuk terapi spa dan bantal terapi kesehatan.