Ini Keunggulan Varietas Kakao BL 50 dari Balittri

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Redaksi Sariagri - Senin, 4 Mei 2020 | 18:01 WIB
SariAgri -Sebagai salah satu primadona perkebunan, kakao memiliki peran potensial bagi perekonomian nasional. Sejauh ini Indonesia masih menjadi pelaku industri kakao dunia. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana.
Baru-baru ini Balai penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) melepas varietas unggul baru (VUB) tanaman kakao BL 50 ke petani. Varietas kakao baru ini mampu memproduksi buah lebih banyak dibanding varietas lainnya. Potensi produksi varietas BL 50 sekitar 3,36 kilogram per pohon per tahun
“Kita baru melepas varietas BL 50, varietas ini produktivitasnya cukup tinggi jadi potensi produksinya itu bisa mencapai sekitar 3,36 kilogram per pohon pertahun,” ujar Peneliti Balittri Eko Heri Purwanto saat dihubungi SariAgri.id, Senin (4/5/2020).
Berita Perkebunan - Baca Juga: Teknologi Cerdas untuk Pacu Nilai Tambah Kakao dan Kopi
Di Tengah Virus Corona, Nilai Ekspor Pertanian Februari Naik 0,91 Persen
Varietas BL 50, lanjut Eko, memiliki ciri buah yang lebih besar dengan jumlah biji per buah rata-rata 48-52 biji. Kemudian tanaman kakao ini memiliki banyak keunggulan yaitu agak tahan terhadap hama tanaman atau yang biasa disebut Penggerek Buah Kakao (PBK)
“Secara umum keunggulan kakao yang kita punya, lemaknya lebih tinggi, sehingga bisa untuk blending atau campuran dengan kakao yang lain. Kemudian kita ada aroma fruity atau aroma buah itu kita keunggulannya disitu,” jelasnya.
Ekspor Kakao
Eko menjelaskan, jenis kakao yang paling diminati di dunia adalah Criollo atau kakao mulia karena cita rasanya. Sedangkan jenis kakao yang
paling diminati karena budidayanya bisa dicampur yaitu kakao Lindak.
“Kalau kakao Criollo agak susah budidayanya dan harus terpisah dengan kakao Lindak. Sedangkan kakao Lindak bisa dicampur budidayanya, istilahnya poliklonal dan produkitivitasnya cukup tinggi,"katanya.
Baca Juga: Ini Keunggulan Varietas Kakao BL 50 dari BalittriTeh Hijau Lebih Baik dari Sisi Harga, Ini Penyebabnya
Dikatakan Eko, konsumsi kakao terus meningkat dari tahun ke tahun, Jumlah ekspor biji kakao Indonesia pada tahun 2018, lanjut dia, mencapai 27.826 ton, yang dikirim kesejumlah negara di dunia.
“Negara tujuan ekspor kakao Indonesia yaitu Malaysia sekitar 40 persen, Amerika Serikat sekitar 20 persen, Singapura sekitar 12 persen kemudian ke Brasil, China, Jerman dan lain-lain, ” pungkasnya. (Arif Ferdianto)