Penjualan Mobil di Tiongkok Meningkat, Kerek Harga Karet di Sumsel

Tumpukan karet kering di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Sumatera Selatan (SariAgri/Bob Prasetyo)

Penulis: Arya Pandora, Editor: Redaksi Sariagri - Jumat, 4 September 2020 | 13:00 WIB

Berita Perkebunan -  Harga komoditas karet di Sumsel terus bergerak naik. Data Dinas Perdagangan Sumsel, harga getah dengan kadar karet kering (KKK) 100 persen, di pekan awal September 2020, mencapai Rp16.902 per kilogram. Naik sebesar Rp1.041 dari harga 31 Agustus 2020 yang mencapai Rp15.861 per kilogram atau sebesar 6,56 persen.

Kenaikan harga tersebut merupakan yang paling tinggi sejak awal tahun. Harga komoditas dari perkebunan karet di Sumsel sendiri sempat anjlok hingga Rp12.547 per kilogram pada pertengahan Mei 2020 lalu hingga akhirnya terus merangkak naik sejak awal Agustus lalu.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Rudi Arpian mengatakan ada beberapa faktor penguat yang menyebabkan kenaikan harga tersebut. Faktor penguatnya yakni penjualan mobil di Tiongkok yang terus menguat sejak Juli 2020. Kenaikan penjualan mobil di Negeri Tirai Bambu mengalami peningkatan sebesar 16,4 persen.

"Menggeliatnya kembali perekonomian di sejumlah negara berujung meningkatnya permintaan karet alam untuk memenuhi bahan baku industri. Terutama dari Tiongkok yang merupakan pengekspor terbesar karet dari Sumsel," ujar Rudi saat dibincangi.

Rudi menjelaskan selain permintaan yang terus meningkat, pasokan karet alam dunia juga sedang turun lantaran salah satu negara produsen yakni Thailand sedang mengalami musim hujan (La Nina). "Kondisi itu membuat spekulan di bursa ikut menggoreng harga karet alam ikut naik," katanya.

Berita Perkebunan - Baca Juga: Kecewa Harga Tembakau Anjlok, Petani Bojonegoro Ancam Tak Menanamnya Lagi
Sambas Butuh Benih Karet untuk Penanaman Baru Seluas 12 Ribu Hektar

Baca Juga: Penjualan Mobil di Tiongkok Meningkat, Kerek Harga Karet di Sumsel
Harga Karet Terus Naik, Gubernur Sumsel Minta Kemendag Buka Keran Ekspor

Pengaruh lainnya yakni sentimen positif pasar setelah berhasilnya uji klinis tahap III Vaksin Covid-19 di banyak negara. Terakhir, harga minyak dunia dan komoditas lainnya yang mengalami kenaikan turut mendongkrak harga karet alam. Hanya saja, kenaikan harga karet tersebut masih dibayangi ketegangan politik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. "Kita juga harus mewaspadai resesi ekonomi di banyak negara produsen ban yang dapat mengancam turunnya daya serap karet alam," ucapnya.

Rudi menuturkan kenaikan harga karet tersebut ikut berdampak di kalangan petani. Menurutnya, saat ini harga karet di lokasi pelelangan dan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) berkisar Rp8-9 ribu. "Kita berharap tren positif ini terus bertahan. Prediksinya sampai Oktober mendatang. Mudah-mudahan harganya terus meningkat dan berimbas terhadap pendapatan petani," pungkasnya (Bob Prasetyo/SariAgri Sumatera Selatan)

Berita Perkebunan Terbaru