Berita Perkebunan - Riau masih bertengger di posisi pertama sebagai produsen terbesar kelapa sawit di Indonesia.
SariAgri - Sebagai negara beriklim tropis, tanaman kelapa sawit memang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan, pada 2018, Indonesia bahkan berhasil menggeser posisi Malaysia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Penasaran provinsi mana saja yang menempati peringkat lima besar penghasil sawit terbesar di Indonesia?
Pertama adalah Riau, di mana sejak beberapa tahun terakhir, Riau selalu menempati posisi puncak daerah perkebunan kelapa sawit terluas. Tahun 2019, Riau memiliki luasan perkebunan sawit sekitar 2,8 juta hektar, atau meningkat dari tahun 2017 yang luasnya mencapai 2,21 juta hektar.
Kedua adalah Sumatera Utara dengan luas perkebunan kelapa sawit mencapai 1, 8juta hektar. Ketiga dan kempat ditempati Kalimantan Barat dengan luas 1,6 juta hektar dan Kalimantan Tengah 1,5 juta hektar. Sedangkan posisi kelima ditempati Sumatera Selatan dengan luas mencapai 1,2 juta hektar.
Menurut data statistik Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, luas keseluruhan lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 14,32 juta hektar.
Sementara pada tahun 2019, angka ini tumbuh menjadi sekitar 14,72 juta hektar dan kembali meningkat di tahun 2020, yakni mencapai 14,99 juta hektar.
Seperti diketahui, minyak sawit menjadi salah satu primadona dan produk ekspor unggulan Indonesia karena memiliki banyak keunggulan dibanding minyak nabati lain. Produk turunan minyak sawit juga dibutuhkan untuk membuat berbagai industri, baik makanan maupun minuman. Mulai dari aneka shampo, mentega, coklat, pasta gigi, biodisel, hingga aneka produk kecantikan.
Ekspor minyak sawit mentah juga turut menyumbang devisa negara dan menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia. Tahun 2019 total volume ekspor produk minyak sawit Indonesia sebesar 35,7 juta ton dengan nilai mencapai US$ 19 milliar.
Tak heran, terlepas pro-kontra di dalamnya, perkebunan kelapa sawit di Tanah Air mampu menyerap tenaga kerja cukup signifikan, yakni sekitar 4,42 juta jiwa pada tahun 2018. (Sariagri/Antoni)