Potensi Minyak Sawit dan Santan Sumatera Barat, Tembus Ekspor

Produk olahan kelapa Sumbar berupa santan bersiap diekspor ke China. (ANTARA)

Penulis: M Kautsar, Editor: Redaksi Sariagri - Minggu, 13 Desember 2020 | 08:00 WIB

SariAgri - Karantina pertanian Padang Kementerian Pertanian memfasilitasi sertifikasi ekspor komoditas perkebunan unggulan Sumatera Barat yaitu santan dan minyak kelapa sawit sebanyak 12.018 ton.

"Kelapa dan sawit di Sumbar memiliki potensi dan juga pasar ekspor yang besar. Sesuai kewenangan, kami bertugas memberikan fasilitasi ekspornya," kata Kepala Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto.

Iswan merinci komoditas yang diekspor bertepatan dengan peringatan Hari Perkebunan Nasional 2020 itu yaitu 18 ton olahan kelapa berupa santan senilai Rp304 juta dan minyak sawit mentah sebanyak 12 ribu ton senilai Rp123,45 miliar ke Cina.

Menurut Iswan, fasilitasi berupa serangkaian tindakan karantina pertanian guna memastikan komoditas pertanian yang akan diekspor bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

"Setelah semua persyaratan ekspor dipenuhi, pejabat Karantina Pertanian Padang menerbitkan phytosanitary certificate (PC). Pelayanan cepat, cermat dan akurat dalam mendukung peningkatan ekspor akan terus kami prioritaskan," kata dia.

Pada peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-63 Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melepas 10 ragam komoditas perkebunan lainnya seperti kopi, lada, kelapa dan turunannya secara serentak dari 22 pelabuhan laut dan bandar udara di seluruh Indonesia.

Berita Perkebunan - Baca Juga: Perkenalkan Sorgum, Tanaman Pangan yang Tahan Terhadap Musim Kemarau
Pakar: Benih dengan Postur Tinggi Cocok untuk Lahan Rawa

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pertanian memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pendekatan SDM, mekanisasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan mendukung program Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan 70 persen ekspor pertanian disumbang oleh subsektor perkebunan.

"Ke depan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," kata dia.

Sementara, Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Sumatera Barat pada Oktober 2020 mencapai 130,07 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya 5,66 persen.

"Pada September 2020 ekspor Sumbar mencapai 123,10 juta dolar AS, Oktober naik menjadi 130,07 juta dolar AS," kata Kepala bps Sumbar Pitono.

Ia merinci pada Oktober 2020 golongan barang yang paling banyak diekspor adalah lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 104,03 juta dolar AS, dan golongan karet serta barang dari karet 15,80 juta dolar AS.

Baca Juga: Potensi Minyak Sawit dan Santan Sumatera Barat, Tembus Ekspor
Lampung Sukses Ekspor Hasil Perkebunan Senilai Rp33,2 Miliar

Negara tujuan terbesar ekspor Sumbar pada Oktober 2020 adalah Tiongkok 31,95 juta dolar AS dan India 28,62 juta dolar AS.

Selama periode Januari-Oktober 2020 ekspor ke India memberikan peran terbesar mencapai 25,34 persen.

Berita Pertanian - Kunci Sukses Urban Farming