Kurangi Ketergantungan Impor Gula, Kementan Cari Pengganti Tebu

Ilustrasi perkebunan tebu (Pixabay)

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Redaksi Sariagri - Kamis, 14 Januari 2021 | 10:30 WIB

SariAgri - Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengatakan Indonesia masih mengalami defisir gula hampir 3 juta ton per tahun baik untuk gula konsumsi maupun industri.

"Kita dari total kebutuhan konsumsi adalah 2,8 juta ton. Kalau kita hitung total kebutuhan gula nasional termasuk industri totalnya 5,8 juta ton sehingga defisitnya total dari industri itu impor sebanyak 3 juta ton. Itu setiap tahun kita mengimpor dari luar karena kemampuan produksi kita baru sekitar 2,18 juta ton," ujar Kasdi.

Karena itu pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengurangi ketergantungan gula impor dan meningkatkan produksi dalam negeri. Strategi itu disebut swasembada gula.

"Kami membuat satu rencana yang sudah disampaikan dalam beberapa pertemuan sebelumnya untuk mengejar gula konsumsi kita ini di tahun 2020-2023 kita menargetkan (produksi) 676 ribu ton (gula)," katanya.

Berita Perkebunan - Baca Juga: Perkenalkan Sorgum, Tanaman Pangan yang Tahan Terhadap Musim Kemarau
Pakar: Benih dengan Postur Tinggi Cocok untuk Lahan Rawa

Strategi itu terdiri dari dua pendekatan, salah satunya rawat ratoon (pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif) dan bongkar ratoon (peremajaan tanaman/tanam ulang).

"Dari 200 ribu ton itu, 125 ribu ton-nya nanti kita formatkan ke dalam konteks rawat ratoon kemudian yang 75 ribu itu adalah bongkar ratoon sisanya untuk ekstensifikasi 50 ribu hektar itu adalah perluasan dan perluasan ini kita fokuskan perluasan plasma di masing-masing PG (pabrik gula) yang sudah ada saat ini, sehingga kita tidak menunggu PG baru yang lama untuk dibangun," paparnya.

Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor Gula, Kementan Cari Pengganti Tebu
Harga Kedelai Tinggi, Pakar: Indonesia Perlu Kembangkan Komoditas Pengganti

Selain itu, pihaknya juga akan mengupayakan untuk mencari alternatif pengganti tebu sebagai bahan baku pembuat gula.

"Kalau kita terus berkutat pada berbasis tebu nampak kita akan kesulitan maka peluang lain untuk produksi gula dari selain tebu juga akan kita lakukan," katanya.

Beberapa alternatif pengganti tebu misalnya aren dan stevia.

"Seperti misalnya di lokasi seperti Banten, Jawa Barat punya potensi aren yang cukup, kemudian juga ada investor berkeinginan masuk berinvestasi di Indonesia untuk produksi gula dari Stevia," pungkasnya.

Berita Perkebunan : Kisah Haru Gadis Cantik Yang Menginspirasi