Berita Perkebunan - Kayu manis merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai manfaat sekaligus nilai ekonomis yang tinggi.
SariAgri - Kayu manis merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai manfaat sekaligus nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia.
Tanaman kayu manis yang dikembangkan di Indonesia merupakan jenis Cinnamomum burmanii Blume, dengan daerah produksinya terletak di Sumatera Barat dan Jambi.
Jenis Cinnamomum burmanii banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makanan, citarasa dalam olahan makanan, bahan aditif untuk pembuatan parfum, serta obat-obatan.
Dengan banyaknya manfaat dari kayu manis, masih banyak kendala-kendala yang mengurangi produksi komoditi ini salah satunya adalah serangan hama Ulat Kipat atau Cricula trifenestrata.
Baca Juga: Penting Nih! 4 Cara Pengendalian Hama Lalat Buah pada Jeruk
3 Cara Jitu Basmi Hama Tanaman Dalam Ruangan
Di kutip dari laman Direktorat Jendera Perkebunan, Kementerian Pertanian, Ulat kipat termasuk famili Saturniidae dan memiliki siklus hidup mulai dari telur, ulat atau larva, kepompong dan ngengat.
Ulat kecil ini menyerang daun-daun muda pada bagian bawah daun, sedangkan ulat dewasa menyerang daun tua sehingga tanaman hanya tersisa tulang daunnya saja. Serangan dari ulat ini akan menyebabkan turunnya produksi dan mutu kulit kayu manis.
Adapun pengendalian yang dapat dilakukan yaitu pemasangan lampu perangkap atau light trap, penggunaan agensi hayati, penggunaan insektisida ramah lingkungan dan insektisida hayati berupa jamur Beauveria bassiana dan Metarhizium.