Berita perkebunan - Dengan mahalnya harga minyak maka konsumen akan beralih ke karet alam.
SariAgri - Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Disbun Sumatera Selatan (Sumsel) Rudi Arpian mengatakan harga karet di mencapai harga tertinggi sejak awal 2021. Hari ini, harga karet tembus di atas Rp20 ribu yakni Rp20.432.
“Angka terakhir harga di atas Rp20 ribu pada tanggal 3 Desember 2020 sebesar Rp20.170,” kata Rudi, Selasa (23/2).
Hal ini dipengaruhi oleh Keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi minyak secara sukarela dalam jumlah besar di bulan Februari dan Maret sehingga turut mendongkrak harga. Di mana sebelumnya ada komitmen pemangkasan produksi minyak oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Sebagaimana diketahui bahwa minyak merupakan bahan baku karet sintetis, dengan mahalnya harga minyak maka konsumen akan beralih ke karet alam. Dengan demikian permintaan meningkat dan produksi masih tetap memicu harga terdongkrak naik
“Minyak naik, nilai tukar rupiah ke USD naik. Jadi harga getah karet kembali terdongkrak naik,” ujarnya.
Secara keseluruhan kondisi seperti sekarang ini punya momentum cukup kuat untuk harga bisa bertahan antara Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
“Tapi berapa lama bertahan tidak dapat diduga karena faktor lain dapat juga mempengaruhi harga menjadi menurun,” ujar Rudi.
Harga di tingkat UPPB lelang mingguan hari ini berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kg untuk KKK antara 50 hingga 60 persen. Sementara harga di karet harian di tingkat petani tradisional masih berkisar Rp6 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram.