Fantastis, Nilai Ekspor Olahan Kelapa Gorontalo Naik Lima Kali Lipat

Produk olahan kelapa asal Gorontalo.(Barantan)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 15 September 2021 | 22:30 WIB

Sariagri - Karantina Pertanian Gorontalo mencatat terjadi peningkatan nilai ekspor komoditas pertanian unggulan berupa olahan kelapa lebih dari lima kali lipat. Produk olahan kelapa itu di antaranya kelapa parut, santan dan produk sampingnya briket tempurung kelapa.

"Kami memfasilitasi hampir setiap bulan, agar komoditas ekspor ini memenuhi persyaratan teknis negara tujuan," ujar Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Muhammad Sahrir dikutip dari laman Badan Karantina Pertanian (Barantan), Rabu (15/9/2021).

Dia menyebutkan sedikitnya ada 18 negara tujuan ekspor kelapa Gorontalo yaitu Cina, Denmark, Estonia, Perancis, Jerman, Italia, Lithuania, Malaysia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rusia, Slovenia, Turki. Ukrania, Inggris, dan Amerika Serikat.

Jerman merupakan negara dengan volume ekspor terbanyak pada periode Januari-Agustus 2021 yang mencapai 3,6 ribu ton. Produk olahan kelapa itu digunakan untuk bahan baku roti kering.

Sahrir mengungkapkan pada periode Januari-Agustus 2020, nilai ekonomi dari ekspor olahan kelapa di wilayah kerjanya Rp42,1 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun ini naik menjadi Rp238,6 miliar atau lima kali lipat.

"Alhamdulilah, kini berkat dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait layanan ekspor telah dapat langsung melalui kantor layanan kami, sehingga lebih cepat dan lebih mudah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan nilai ekspor yang dicapai Gorontalo.

"Kedepan, kita doromg hilirisasi agar semakin banyak nilai tambah yang didapat masyarakat. Jika diperlukan, gunakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Kementterian Pertanian berupa KUR," katanya.

Baca Juga: Fantastis, Nilai Ekspor Olahan Kelapa Gorontalo Naik Lima Kali Lipat
Malaysia Siapkan Dua Strategi untuk Majukan Sektor Pertanian

Dia menambahkan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan ekspor sesuai dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

"Saya percaya dengan bekerja secara sinergi dan bersungguh-sungguh kita mampu mencapai target yang telah ditentukan, yakni kenaikan nilai ekspor tiga kali lipat hingga tahun 2024 mendatang," pungkasnya.

Video terkait: