Dua Ton Pemanis Pengganti Gula Tebu Asal Sulut Tembus Korea Selatan

Pelepasan ekspor tanaman stevia asal Sulut.(Barantan)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 29 September 2021 | 15:30 WIB

Sariagri - Karantina Pertanian Manado, Kementerian Pertanian (Kementan) mensertifikasi ekspor dua ton tanaman stevia yang akan dikirim ke Korea Selatan. Ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan wilayah Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) yang dilepas pada 28 September 2021.

“Menurut informasi dari pengelola perkebunan, penyiapan lahan dan penanaman bibit sudah dilakukan dari tahun lalu dan terus dikembangkan sampai sepuluh tahun ke depan. Selanjutnya pihak Stevia Farm berencana akan mengembangkan perkebunan tersebut hingga 40.000 ha dengan bermitra dengan petani lokal,” ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan. 

Donni menjelaskan sebelumnya pihak Stevia Farm Korea memutuskan Sulut sebagai daerah yang paling tepat untuk pengembangan tanaman berdaun manis itu hingga akhirnya sukses dibudidayakan di lahan milik warga.

Dia mengatakan, tanaman stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori rendah. Tanaman ini telah lama dikenal di sejumlah negara seperti Korea dan Jepang. Pasar tanaman stevia di luar negeri sangat tinggi karena diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman dan kosmetik.

“Bersama dengan pemerintah daerah dan semua pihak, kita akan dukung investasi ini, dan PT. BKS kian menambah deretan ekspotir baru Sulut tahun ini, total keseluruhan ada 16 eksportir baru yang dominasi kaum milenial,”  katanya.

Baca Juga: Dua Ton Pemanis Pengganti Gula Tebu Asal Sulut Tembus Korea Selatan
Genjot Produksi Gula Nasional, Puslitbang Perkebunan Gunakan Bibit Tebu VUB

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menyampaikan apresiasinya atas bertambahnya ragam komoditas ekspor baru asal Sulut.

“Alhamdulillah, ekspor perdana tanaman stevia ini menambah ragam komoditas baru asal Sulut serta membuka peluang besar bagi petani dan pelaku usaha di Provinsi Sulut untuk memacu kinerja ekspor pertanian, patut diapresiasi kita dari Indonesia bersama-sama mampu melakukan ekspor langsung tentunya kita patut berbahagia,” tandasnya.

Video terkait: