Ini Rahasia Cina yang Sukses Bikin Penghasilan Petani Kapas Meningkat

Ilustrasi penyemprotan dengan drone di lahan pertanian kapas. (Pixabay/DJI-Agras)

Editor: Dera - Kamis, 14 Oktober 2021 | 18:20 WIB

Sariagri - Mesin pemetik kapas yang digunakan oleh para petani di wilayah Xinjiang, Cina, berhasil meningkatkan produktivitas kapas. 

Dilshat Memet, seorang petani kapas menyebut, penggunaan mesin membuat mereka mampu menyelesaikan pemetikan kapas hanya dalam satu hari. Sebelumnya, mereka membutuhkan waktu sepanjang musim untuk melakukan pekerjaan tersebut.

“Mesin pemetik kapas dengan efisiensi tinggi dapat menangani beban kerja beberapa ratus orang. Selama beberapa generasi, keluarga saya biasa memanen kapas dengan tangan dan peralatan tradisional,” kata Dilshat, seperti dikutip chinanews.com.

Dilshat mulai menggunakan mesin pemetik kapas sejak beberapa tahun lalu. Setelah merasakan manfaatnya, dia dan rekan-rekannya mendirikan perusahaan pertanian yang menggunakan berbagai jenis mesin pertanian modern seperti pemetik kapas dan drone penyemprot. Perusahaan itu bersedia memberikan layanan bagi petani yang membutuhkan.

“Perkembangan mekanisasi yang pesat telah sangat mengurangi biaya petani kapas dan semakin banyak petani yang dapat menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga dapat menghasilkan lebih banyak uang dari ladang lain,” ujar Dilshat.

Xinjiang merupakan daerah penghasil kapas terbesar di Cina. Biro Statistik Nasional Cina mengatakan produksi kapas di kawasan itu mencapai 5,16 juta ton pada 2020, dan menyumbang 87,3 persen dari total produksi di negara itu.

Otoritas daerah telah mendorong petani kapas untuk menggunakan mesin pertanian modern sehingga perkembangan industri tersebut semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, pendapatan petani lokal ikut meningkat karena peningkatan produktivitas.

Selain industri kapas, mesin dan teknologi pertanian modern juga berlaku untuk beberapa bidang lain seperti tanaman pangan dan perkebunan buah-buahan.

Sebelumnya, pohon pir di Xinjiang Selatan diserbuki oleh lebah atau oleh manusia. Namun baru-baru ini, petani pir telah menggunakan kendaraan udara tak berawak (drone) untuk menyerbuki pohon pir mereka.

Baca Juga: Ini Rahasia Cina yang Sukses Bikin Penghasilan Petani Kapas Meningkat
Derita Petani Kapas India: Gagal Panen, Utang Menumpuk, dan Berakhir Bunuh Diri

“Setidaknya diperlukan dua pekerja untuk penyerbukan secara manual untuk setiap mu (0,07 hektare) pohon pir. Sementara drone dapat menyerbuki 2,6 hektare pohon pir dalam waktu satu jam dan panen buah pir dapat meningkat hingga 500 kilogram per mu,” terang ahli dari Akademi Ilmu Pertanian Cina, Peng Wenjun.

Pemerintah Cina telah menjadikan teknologi modern dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai salah satu pilar utama mencapai swasembada pangan pada tahun 2030. Negara berpopulasi 1,4 miliar orang itu terus berpacu dengan waktu untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduknya.