Punya Banyak Manfaat, Budidaya Kelapa Genjah Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Ilustrasi pohon kelapa. (pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 21 Februari 2023 | 07:00 WIB

Sariagri - Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah menilai kawasan pengembangan Kelapa Genjah Sebar (KEJAR) di Bukit Sosogan, Desa Rejosari, Kabupaten Karanganyar, perlu mendapat perhatian khusus guna memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di daerah tersebut.

Luluk menuturkan produk turunan dari kelapa genjah yakni gula semut, memiliki peluang pasar yang cukup besar baik itu di lingkup nasional hingga Internasional. Untuk itu, lanjut Luluk, perlu ada langkah konkrit untuk mengejar produksi ketersediaan dari gula semut agar dapat segera memenuhi kebutuhan pasar.

“Kebutuhan dari gula semut secara internasional bahkan pasar domestik pun itu juga sangat besar tetapi ketersediaan yang masih belum cukup banyak. Sehingga kalau misalnya ini dibuatkan kawasan kelapa dan ada dukungan bagi industri misalnya gula semut atau bahkan VCO yang berbasis kelapa saya kira ini dapat menggerakan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan memperbesar nilai manfaat dan kesejahteraan bagi petani,” ujar Luluk saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi IV DPR RI ke Karanganyar, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan terobosan pengintegrasian kawasan kelapa genjah dengan tanaman jagung juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan tambahan dari masyarakat khususnya petani itu sendiri. Oleh karena itu, Luluk mengingatkan pemerintah untuk maksimal dalam memberikan bantuan kepada para petani.

Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, Budidaya Kelapa Genjah Dongkrak Ekonomi Masyarakat
Pastikan Produksi Pangan, Siklus Fosfor Global Harus Dipetakan Ulang

“Selain kelapa ada juga bantuan jagung yang diterima oleh masyarakat. kita harus memastikan pemerintah jika membantu petani jangan main-main, contohnya yang kita lihat ini jagungnya tidak seperti yang diharapkan. Kita bisa lihat bersama jagung dalam satu hamparan tapi masing masing memiliki perbedaan ukuran ada yang kecil dan besar dan sebagian ada yang rusak,” katanya, seperti dilansir laman resmi DPR RI.

Mengenai hal ini, lanjut Luluk, pihaknya akan meminta keterangan lebih lanjut kepada Dirjen terkait, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR di masa sidang yang akan datang. "Kita tengarai mungkin benihnya ini di campur atau di oplos dan kita pasti akan meminta penjelasan dari Dirjen terkait saat rapat di Komisi IV, intinya jika berurusan dengan petani ayo kita bekerja sebaik mungkin,” tutup Legislator Dapil Jawa Tengah IV ini.