Di Tengah Pandemi Covid-19, Harga Sawit Nunukan Membaik

Seorang petani kelapa sawit di Nunukan, Kaltara tengah memanen buah sawit (Antara)

Editor: Arya Pandora - Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:01 WIB

SariAgri -  Para petani kelapa sawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kini tersenyum bahagia. Pasalnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Nunukan, Kaltara terus mengalami kenaikan.

Menurut Haji Albar, seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nunukan, tingginya harga TBS tersebut, petani perkebunan kelapa sawit mulai bersemangat meningkatkan produksi.

"Naik sejak dua bulan terakhir, sehingga menggairahkan petani untuk meningkatkan produksi" kata Haji Albar.

Ia menuturkan bahwa kenaikan harga TBS saat ini sangat membantu masyarakat khususnya pemilik kebun kelapa sawit karena harga mulai tinggi.

Harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Nunukan saat ini sebesar Rp1.347.000 per ton. Sebelumnya di awal Pandemi COVID-19, pada Mei lalu Harga TBS pernah anjlok hingga Rp 876.000 per ton.

Dengan kenaikan harga TBS, petani kembali bersemangat untuk merawat tanaman kelapa sawit milik mereka. Demi meningkatkan produksi, petani dan pemilik perkebunan rela membeli pupuk dengan penghamparan 10 karung netto 50 kilo gram dalam satu hektar. Hal ini dilakukan, agar buah kelapa sawit miliknya semakin baik dan menambah produktifitas perkembangan buah yang berkualitas tinggi.

"Petani sekarang ini mulai bersemangat lagi tingkatkan produksi dengan merawat dan memberi pupuk untuk kelapa sawitnya karena harga mulai naik lagi," ungkap Haji Albar.

Lahan perkebunan kelapa sawit miliknya pada tiga lokasi di Pulau Nunukan dan Kecamatan Seimenggaris mulai berproduksi. Dalam satu kali panen, dia sebutkan, mampu menghasilan 10 ton apabila kualitas buah membaik.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Harga Sawit Nunukan Membaik
PTPN Akan Fokus pada Gula dan Sawit, Ini Alasannya

Petani lainnya bernama Bahtiar, juga merasa senang atas kenaikan harga TBS kelapa sawit saat ini. Kebun miliknya yang luasnya sekira lima hektar itu mampu berproduksi hingga 7-10 ton sekali panen.

"Kenaikan harga TBS ini sangat menggembirakan kami para petani kelapa sawit di Kabupaten Nunukan di tengah-tengah pandemi COVID-19," ujar Bahtiar. (Ant)