Berita Perkebunan - Penyerbukan manual dengan tangan bisa meningkatkan hasil pohon kakao hingga 161 persen.
SariAgri - Kakao sangat diminati pasar dunia, berbagai cara pun dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi. Sebuah tim peneliti dari Universitas Göttingen, Jerman, telah menyelidiki pentingnya penggunaan pestisida, pupuk dan penyerbukan manual dalam uji coba lapangan yang direplikasi dengan baik dalam sistem agroforestri Indonesia.
Dari uji coba tersebut membuktikan bahwa peningkatan hasil kakao dan pendapatan pertanian dicapai bukan dengan bahan kimia pertanian, tetapi dengan penyerbukan manual. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Agriculture, Ecosystems and Environment.
Kakao membutuhkan penyerbukan silang oleh serangga untuk menghasilkan buah. Namun, belum ditemukan cara efektif untuk mendorong penyerbukan alami oleh serangga, lalat atau tawon. Faktanya, menurut para peneliti memang belum ditemukan jenis serangga utama yang melakukan penyerbukan pada tanaman kakao.
Menurut para peneliti, dalam kondisi alami lebih dari 90 persen bunga tidak dikunjungi serangga dan tidak menghasilkan buah. Hasil ini jelas menunjukkan bahwa intensifikasi pertanian tradisional dengan bahan kimia pertanian tidak selalu merupakan cara terbaik untuk meningkatkan produktifitas.

Bekerja sama dengan rekan kerja dan mahasiswa Universitas Indonesia Tadulako Palu, para ilmuwan dari Universitas Göttingen, menemukan bahwa penyerbukan manual dengan tangan bisa meningkatkan hasil pohon kakao hingga 161 persen.
Bahkan petani masih bisa menikmati peningkatan pendapatan sebesar 69 persen. Jika menggunakan lebih banyak pestisida dan pupuk tidak akan meningkatkan hasil sebesar itu.
"Hasil kami menunjukkan bagaimana intensifikasi agroekologi dapat berhasil dengan mempromosikan proses biologis atau menggunakan teknik inovatif seperti penyerbukan manual," jelas Manuel Toledo-Hernández, mahasiswa PhD di Departemen Agroekologi Universitas Göttingen, seperti dikutip sciencedaily
Penelitian ini diawasi oleh Profesor Teja Tscharntke, Kepala Agroekologi, dan Profesor Thomas C. Wanger, yang sekarang aktif di Universitas Westlake di Tiongkok.
Mereka mengatakan, "Panen yang lebih rendah karena penyerbukan yang tidak mencukupi, berdampak besar pada banyak tanaman di daerah tropis serta di daerah beriklim sedang. Ini harus lebih diperhitungkan dalam upaya masa depan untuk meningkatkan produksi".(Sariagri/marthin)