Upaya PTPN Genjot Produksi Gula Petani dan Stabilisasi Harga

Perkebunan tebu.(Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 20 September 2021 | 15:50 WIB

Sariagri - Persoalan gula di Indonesia belum menemukan titik perang. Kebutuhan gula yang tinggi tidak dibarengi dengan produksi mencukupi menyebabkan volume impor gula terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, harga gula kerap mengalami fluktuasi baik di tingkat konsumen maupun petani.

Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Mohammad Abdul Ghani mengatakan upaya PTPN grup mewujudkan swasembada gula konsumsi dengan meningkatkan produktivitas gula petani dan stabilisasi harga gula di tingkat petani dan konsumen.

“Tujuan ini bukan untuk keuntungan korporasi tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Ghani dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Senin (20/9/2021).

Ghani mengatakan, tahap pertama yang akan dilakukan PTPN dalam meningkatkan produksi gula petani yaitu dengan mengganti tanaman tebu petani dengan bibit tebu hasil pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia di Pasuruan.

“Tahap pertama kami berikan gratis tetapi ketika nanti petani sudah sejahtera mereka bisa membeli atau sebagian tetap kami bantu. Tahap awal setiap bongkar ratoon kami akan berikan bibit yang unggul bersertifikat yang diproduksi Balai Penelitian di Pasuruan,” ungkap Ghani.

Menurut Ghani, langkah itu menjadi yang pertama kali dilakukan PTPN untuk meningkatkan produksi gula petani. Sebagai upaya menjaga stabilitas harga gula di tingkat petani, saat ini PTPN berencana menyerap sekitar 300 ribu ton gula konsumsi dari hasil petani pada musim giling akhir Oktober ini yang nantinya akan digunakan saat operasi pasar.

“Saya sudah lapor ke Pak Mendag, kalau nanti pemerintah membutuhkan operasi pasar, kami siap. Itu tidak terjadi sebelumnya, tahun lalu kami hanya punya 100 ribu ton, bahkan sebelumnya kami tidak pernah punya gula sendiri,” katanya.

Dalam menyiapkan stok gula konsumsi hingga 300 ribu ton, lanjut Ghani, PTPN menggunakan biaya sendiri. Ghani mengungkapkan, saat ini keuangan PTPN dalam kondisi baik, terdapat sekitar Rp9,5 triliun dana tunai milik PTPN yang disimpan di bank.

Ghani menyebutkan dana tunai itu menjadi laba bagi PTPN berkat adanya perbaikan operasional dan dukungan transformasi keuangan seperti relaksasi bunga.

“Posisi  keuangan PTPN saat ini membaik sekitar Rp9,5 triliun punya dana cash di bank meskipun tidak bisa menggunakannya semena-mena. Sekitar Rp1 triliun dana cash tersebut digunakan untuk menjaga stabilitas harga gula di petani agar tidak jatuh,” katanya.

Baca Juga: Upaya PTPN Genjot Produksi Gula Petani dan Stabilisasi Harga
Inovatif, Limbah Cair Industri Gula Bisa Jadi Energi Alternatif Penghasil Listrik

Dia menambahkan, PTPN akan meluncurkan produk gula konsumsi dengan merek Nusa Kita yang ditargetkan dapat memenuhi 10 persen kebutuhan gula konsumsi secara nasional.

“PTPN mempunyai 10 unit produksi nantinya produksi gula ditargetkan mencapai 400 ribu ton sehingga mewakili 10 persen dari konsumsi nasional. Kami bayangkan, PTPN memiliki stok 10 persen gula retail, maka ketika pemerintah membutuhkan untuk operasi pasar, maka ini akan memimpin harga,” pungkasnya.

Video terkait: