Atasi Hama Karat Kopi dengan Jamur Hiperparasit

Ilustrasi tanaman kopi. (pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 8 Desember 2021 | 19:00 WIB

Sariagri - Karat kopi adalah jamur parasit dan masalah besar bagi petani kopi di seluruh dunia. Sebuah studi di tempat kelahiran kopi, Ethiopia, menunjukkan bahwa ada jamur lain yang memiliki kapasitas untuk menekan wabah karat kopi di daerah ini.

"Kopi daun karat adalah penyakit jamur yang menjadi masalah bagi petani kopi di seluruh dunia, terutama pada kopi Arabika yang menyumbang tiga perempat dari produksi kopi global dan memiliki kualitas terbaik. Ada kebutuhan untuk mempelajari lebih lanjut tentang solusi alami daripada hanya menggunakan pestisida," kata Kristoffer Hylander, Profesor di Departemen Ekologi, Lingkungan dan Ilmu Tanaman (DEEP) di Universitas Stockholm.

Mengutip sciencedaily.com, karat daun kopi disebabkan oleh jamur parasit yang menyerang daun perdu kopi. Di beberapa daerah sebelumnya, diketahui karat kopi memiliki musuh alami yang potensial, yakni jamur hiperparasit yang tumbuh di atas karat. Namun sangat sedikit yang diketahui tentang biologinya dan sejauh mana ia dapat menekan karat.

Ini adalah studi pertama tentang interaksi antara karat dan hiperparasitnya di Ethiopia, tempat kelahiran kopi Arabika. Tanaman kopi, karat dan hiperparasitnya mungkin telah berevolusi bersama di Ethiopia untuk waktu yang lama. Karat daun kopi umumnya meningkat di saat musim hujan ke musim kemarau. Namun sepertinya peningkatan ini berkurang di tempat-tempat terdapat jamur hiperparasit.

"Ini merupakan indikasi bahwa hiperparasit memiliki potensi untuk mengurangi wabah karat di daerah karat dan hiperparasit tumbuh bersama-sama," kata Ayco Tack, profesor di Departemen Ekologi, Lingkungan dan Ilmu Tanaman (DEEP) di Universitas Stockholm.

Karat kopi dan hiperparasit berkembang di lingkungan yang sedikit berbeda. Karat beradaptasi dengan baik di tempat yang kurang lembab, sedangkan hiperparasit menyukai tempat yang sedikit lebih lembab seperti pertanian kopi dengan lebih banyak pohon rindang.

"Ini bisa menjadi situasi yang saling menguntungkan, melalui meningkatkan tutupan pohon di perkebunan kopi melalui spesies pohon peneduh asli yang mempertahankan daunnya selama musim kemarau, akan bermanfaat baik untuk keanekaragaman hayati maupun berkembangnya hiperparasit," kata Kristoffer Hylander, profesor di Departemen Ekologi, Lingkungan dan Ilmu Tumbuhan (DEEP) di Universitas Stockholm.

Baca Juga: Atasi Hama Karat Kopi dengan Jamur Hiperparasit
Waspada, Serangan Penyakit Tanaman Mengintai Saat Musim Hujan

Para penulis tidak menyelidiki apakah keberadaan hiperparasit dapat menghasilkan hasil kopi yang lebih baik, melalui pengaruhnya terhadap karat. Akan tetapi hiperparasit dapat mengurangi daun gugur yang terkait dengan infeksi karat parah, sehingga mengurangi efek negatif tidak langsung dari karat pada hasil kopi.

Studi eksperimental yang lebih rinci diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara karat dan hiperparasit. Hal ini memungkinkan petani kopi untuk memanfaatkan hiperparasit sebagai kontrol biologis terhadap karat daun kopi di perkebunan yang dikelola secara lebih intensif di mana epidemi karat sangat bermasalah.